Tradisi Bubur Asyura 10 Muharram di SMA Negeri 1 Kapuas Timur

Muharram merupakan bulan pertama dalam kalender Islam atau tahun Hijriah. Bulan ini merupakan pembukaan yang penuh kemuliaan bagi umat Islam untuk hijrah menjadi manusia lebih baik. 10 Muharram, juga dikenal sebagai Hari Asyura, merupakan hari penting dibulan Muharram bagi umat Muslim di seluruh dunia terdapat berbagai peristiwa bersejarah yang terjadi di tanggal 10 Muharram, Untuk memperingati momen bersejarah ini, banyak umat Muslim melaksanakan ibadah puasa asyura, mengadakan berbagai acara, termasuk tradisi memasak Bubur Asyura.

Pada hari Jumat (28/07/2023) di SMA Negeri 1 Kapuas Timur, seluruh warga sekolah merayakan 10 Muharram dengan tradisi, yaitu membuat bubur asyura. Bubur Asyura adalah hidangan yang kaya dan beragam, terdiri dari berbagai macam  bahan-bahan. Bubur ini menjadi simbol keragaman dan toleransi. Sebelum acara memasak bubur asyura dimulai, siswa-siswi dari berbagai kelas bersama-sama ikut menyumbang beras, dan guru-guru meyumbang uang. Setelah semua bahan dikumpulkan dan persiapan selesai dilakukan, proses memasak dimulai. Guru-guru juga turut berpartisipasi dalam memandu siswa dan panitia untuk memasak bubur dari bahan-bahan yang telah disiapkan. Semuanya bekerja dengan penuh semangat dan keceriaan, menciptakan suasana kerja sama dan persahabatan yang erat. Kegiatan membuat bubur asyura diadakan untuk mengenal dan megetahui keutaman di bulan Muharram dan juga untuk mengetahui sejarah 10 Muharram di balik tradisi ini yang selalu di peringati banyak peristiwa yang terjadi pada bulan Muharram.

Sementara bubur dimasak, beberapa aktivitas pendukung diadakan, seperti ceramah singkat oleh Bapak Hj. Syamsudin S.Ag dan bapak H. Bahrun Sultana, S.Pd tentang kemuliaan bulan muharram dan makna 10 Muharram serta doa, Tujuannya adalah untuk memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang peristiwa bersejarah yang diingat pada hari ini yaitu Nabi Musa AS, dan umatnya mendapat kemenangan dan keselamatan dari Allah swt. dengan hancurnya Firaun beserta bala tentaranya yang ditenggelamkan Allah di laut merah tepat pada 10 Muharram. Karena itu setiap 10 Muharram Nabi Musa berpuasa dengan menghaturkan syukur kepada Allah swt, Nabi Adam AS, diampuni serta diterima taubatnya setelah memakan buah khuldi yang menyebabkan beliau diturunkan ke dunia ini oleh ALLAH SAW.. Nabi Idris AS, diangkat menuju tempat yang tinggi (langit), Nabi Yusuf AS, dikeluarkan dari penjara, Nabi Yakub AS, disembuhkan dari penyakit, Nabi Ayyub AS, diselamatkan dari mara bahaya, Nabi Yunus AS, dikeluarkan dari dalam perut ikan khut, Nabi Daud AS diampuni segala dosa-dosanya, Nabi Sulaiman AS, diberikan kerajaan untuk menyambut kedatangan ratu Bilqis, Nabi Muhammad SAW, diampuni segala dosa baik yang telah lampau maupun yang belum dikerjakannya. Semua kejadian tersebut diyakini terjadi pada hari Asyura ini.

Setelah bubur matang, semua siswa menikmati hidangan yang telah dibuat dengan berbagai kelezatan dan keunikan rasanya dan sebagian yang berpuasa dibawa pulang ke rumah sebagai oleh-oleh untuk berbuka puasa nantinya. Makanan ini juga dibagikan kepada guru-guru, staf sekolah lainnya, dan masyarakat sekitar. Acara memperingati 10 Muharram dengan membuat Bubur Asyura ini memberikan banyak manfaat positif. Selain meningkatkan pemahaman agama dan sejarahnya serta nilai-nilai budaya, ini juga menjalin silaturahmi antar sesama warga sekolah. Selain itu, kegiatan ini juga mengajarkan tentang kerjasama, gotong-royong, tanggung jawab, dan disiplin dalam bekerja. Memperingati 10 Muharram dengan tradisi memasak Bubur Asyura di sekolah adalah upaya yang bermakna dalam memperkuat keberagaman, menghormati perbedaan, dan merayakan persatuan. Semoga tradisi ini dapat terus dijaga dan diteruskan sebagai warisan budaya dan agama yang berharga.

 

Editor: Zahra

Jurnalis: Dea

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *